Agribisnis Berita Akademik Berita kegiatan

Apa Saja yang Menentukan Hasil dan Penghasilan Petani Padi di Deli Serdang?

Wawancara mahasiswa kepada petani di Desa Namo Rambe

Jurusan Agribisnis Universitas Katolik Santo Thomas terus berkontribusi nyata dalam mengembangkan pertanian lokal. Salah satu buktinya terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh salah satu dosen program studi agribisnis yaitu Ir. Cyprianus P.H. Saragi MS di Desa Namo Rambe Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini tidak hanya menyoroti sisi akademis, tetapi juga menunjukkan dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan petani padi sawah di wilayah tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi hasil panen padi sawah.
  2. Mengetahui seberapa besar pendapatan bersih yang diperoleh petani dari usahatani padi mereka.

Dengan menggunakan metode Cobb-Douglas dan pendekatan deskriptif, peneliti melibatkan 34 petani yang dipilih secara acak dari Desa Namo Rambe. Hasilnya sangat relevan bagi pengembangan kebijakan dan praktik agribisnis ke depan.

Ditemukan bahwa faktor-faktor seperti benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida chlormite, pestisida gramoxone, dan tenaga kerja secara signifikan mempengaruhi tingkat produksi padi sawah. Setiap elemen produksi tersebut memainkan peran penting, baik secara bersama-sama maupun secara terpisah.

Tak hanya dari sisi teknis, hasil penelitian ini juga menunjukkan tingkat pendapatan bersih yang cukup menjanjikan, yakni sekitar Rp 22.195.841,38/ha/MT, dengan harga jual padi mencapai Rp 5.100/kg dan produksi rata-rata sebesar 6.896,77 kg/ha.

Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan ilmiah dalam agribisnis mampu memberikan solusi nyata bagi kesejahteraan petani. Jurusan Agribisnis bukan hanya mempelajari teori, tetapi juga langsung berperan dalam penguatan ekonomi pedesaan.

Kenapa Calon Mahasiswa Harus Memilih Agribisnis?

Dengan bergabung di Jurusan Agribisnis, mahasiswa akan dilatih untuk menjadi problem solver di sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Lewat penelitian seperti ini, mahasiswa belajar langsung di lapangan dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan berbasis data—ilmu yang sangat dibutuhkan oleh petani dan masyarakat.

Agribisnis bukan hanya belajar bertani, tapi belajar mengelola, menganalisis, dan menciptakan perubahan. Inilah saatnya kamu jadi bagian dari generasi muda yang membawa inovasi di dunia pertanian.