
Penelitian ini bertujuan mengembangkan alternatif kemasan makanan yang ramah lingkungan sebagai solusi atas permasalahan limbah plastik sekali pakai. Dengan memanfaatkan ampas biji kemiri, limbah dari proses produksi minyak kemiri, penelitian ini mendorong pengelolaan limbah pertanian secara berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah dari bahan yang sebelumnya terbuang.
Sampel penelitian diperoleh melalui kerja sama dengan penghasil minyak kemiri jernih di Denpasar. Hasil olahan limbah kemudian dikembangkan menjadi edible bowl yang dapat dikonsumsi, memiliki ketahanan cukup baik untuk produk basah seperti es krim dan salad, serta dapat hancur di air dalam waktu kurang dari 24 jam. Hal ini menunjukkan bahwa edible bowl yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga praktis digunakan dalam aplikasi nyata industri makanan dan minuman.
Penelitian ini tidak hanya berfokus pada keberlanjutan, tetapi juga mendukung pengembangan inovasi berbasis bahan lokal, sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular dan pengurangan limbah pertanian. Produk ini berpotensi menjadi bagian dari gerakan menuju industri kuliner yang lebih hijau dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Lebih dari sekadar riset laboratorium, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana dosen dan mahasiswa di Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Santo Thomas terlibat dalam penelitian aplikatif yang menjawab kebutuhan masyarakat dan industri. Melalui pendekatan berbasis praktik, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berkesempatan mengembangkan solusi inovatif yang berdampak langsung.
Bagi calon mahasiswa baru yang memiliki minat pada bidang pangan, lingkungan, dan inovasi berkelanjutan, program studi ini menawarkan ruang eksplorasi yang luas, kolaboratif, dan relevan dengan tantangan masa kini. Di sini, ilmu pangan bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang masa depan bumi dan kontribusi sosial melalui sains dan teknologi.