Telah dilaksanakan kegiatan Field Trip untuk mahasiswa angkatan 2023 (Semester III) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan, Jl. Ngumban Surbakti II No.15, Sempakata, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20131 pada tanggal 24 Januari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka studi lapangan (Praktikum) mata kuliah Agroklimatologi didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah yakni Bapak Rio Stepanus Tarigan, S.Hut., M.Si dan beberapa asisten mata kuliah tersebut antara lain Elopani sinulingga, Alince Tarigan, Baginta Ginting, Hendra Lumbantobing, Fijei Tarigan dan Roy Simanjuntak.
Tujuan kegiatan Field Trip Praktikum Agroklimatologi bagi mahasiswa Agribisnis sedikit lebih terfokus pada aspek bisnis dan pengelolaan sumber daya alam dalam konteks pertanian. Beberapa tujuan spesifik untuk mahasiswa Agribisnis antara lain:
- Menghubungkan ilmu agroklimatologi dengan strategi bisnis pertanian: Mahasiswa dapat melihat bagaimana kondisi iklim mempengaruhi produksi pertanian dan keputusan bisnis yang diambil oleh petani atau perusahaan agribisnis. Mereka bisa memahami faktor-faktor seperti cuaca, suhu, curah hujan, dan kelembapan yang berperan dalam perencanaan dan pengelolaan usaha agribisnis.
- Menganalisis dampak iklim terhadap keuntungan dan kerugian usaha pertanian: Mahasiswa belajar untuk menganalisis bagaimana faktor iklim berhubungan langsung dengan pendapatan, biaya produksi, dan potensi risiko yang dihadapi oleh pelaku bisnis di sektor pertanian.
- Memahami strategi mitigasi risiko agroklimatologi: Dalam konteks agribisnis, penting untuk mengetahui cara-cara mitigasi risiko terkait perubahan iklim dan bencana alam. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana perusahaan agribisnis mengantisipasi dan mengelola risiko yang muncul karena perubahan kondisi iklim.
- Mengembangkan keterampilan analisis pasar agribisnis: Dengan memahami data dan pola iklim, mahasiswa bisa mempelajari bagaimana tren agroklimatologi dapat mempengaruhi pasokan produk pertanian dan fluktuasi harga pasar. Ini akan membantu mereka dalam membuat prediksi dan keputusan yang lebih baik dalam konteks pasar.
- Mempelajari kebijakan dan regulasi terkait agroklimatologi: Mahasiswa agribisnis juga dapat mempelajari bagaimana kebijakan pemerintah atau regulasi terkait iklim dan pertanian memengaruhi kegiatan bisnis pertanian, seperti subsidi, asuransi pertanian, atau dukungan terhadap inovasi teknologi pertanian.
- Penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian: Kegiatan ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana teknologi pertanian yang berkaitan dengan agroklimatologi, seperti sistem irigasi cerdas atau penggunaan data iklim untuk peramalan cuaca, dapat diintegrasikan dalam model bisnis agribisnis untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.
- Meningkatkan wawasan tentang ketahanan pangan dan keberlanjutan: Mahasiswa akan belajar bagaimana agribisnis harus beradaptasi dengan perubahan iklim dan memenuhi kebutuhan pangan yang berkelanjutan. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan operasional bisnis agribisnis dalam jangka panjang.
Dengan demikian, field trip praktikum agroklimatologi bagi mahasiswa agribisnis bukan hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang interaksi antara iklim dan pertanian, tetapi juga untuk melihat bagaimana hal ini berpengaruh pada aspek bisnis, pengelolaan sumber daya, dan keberlanjutan usaha di sektor pertanian.